Rabu, 27 Januari 2016

Efektifitas Penggunaan Komputer Dalam Meningkatkan Kualitas Pengajaran Agama Islam




A.     Komputer dan Pendidikan Agama Islam
Kemajuan bidang pendidikan semakin hari bertambah jelas dipengaruhi oleh penggunaan Information Comunication and Technology (ICT). Dalam konteks pendidikan, penggunaan alat ini bukan saja mampu membantu tugas-tugas pengurusan dan administrasi, tetapi juga berpotensi besar sebagai alat untuk mengayakan lagi persekitaran pengajaran dan pembelajaran bagi hampir semua mata pelajaran dan tidak terkecuali mata pelajaran pendidikan agama Islam (PAI).  Teknologi sudah semestinya dimanfaatkan sepenuhnya oleh guru agar dapat menghasilkan suatu output yang memenuhi tuntutan masyarakat. Melalui penggunaan alat teknologi ini, suasana belajar mengajar menjadi lebih menarik dan mempunyai potensi yang baik untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran. Penggunaan multimedia melalui komputer adalah sebahagian daripada cabang ICT yang berupaya untuk menggabungkan berbagai media seperti teks, suara, gambar, animasi dan video dalam suatu alat yang membuatnya sebagai teknologi media belajar mengajar yang lebih menarik dan praktikal.
 Merujuk kepada ketentuan perundangan Negara Indonesia (PP No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Pendidikan Nasional), dinyatakan bahwa Kualitas Pendidikan Nasional dapat diwujudkan apabila adanya hubungan antara delapan elemen yang terdapat dalam standar minimal. Delapan standar tersebut adalah standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidikan dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan dapat terpenuhi. Dalam hal ini teknologi pendidikan yang digunakan dalam proses belajar mengajar seperti penggunaan komputer adalah termasuk kedalam elemen standar proses bagi  meningkatkan nilai tambah dalam pendidikan. Penggunaan multimedia dan komputer dalam proses belajar mengajar dapat meningkatkan penguasaan dan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran yang diajarkan serta dapat menjadikan pembelajaran yang berkesan.
Pendidikan agam Islam memainkan peranan yang penting dalam merealisasikan hasrat pendidikan nasional yang menjurus ke arah pembangunan insan yang menyeluruh dan seimbang dari sudut emosi, jasmani, rohani dan intelektual. Oleh karena itu, guru-guru pendidikan agama Islam memikul tanggung jawab yang besar untuk melahirkan individu yang mampu menjana diri mereka menjadi insan yang berakhlak al-Qur’an dan dalam waktu yang sama mempunyai daya saing dan kemahiran serta keterampilan yang tinggi dalam aplikasi teknologi sesuai dengan tuntutan semasa negara menuju kepada negara maju.
Sistem pendidikan masa kini telah mengalami perubahan yang pesat seiring dengan kemajuan era teknologi terkini. Berbagai kaedah baru telah diperkenalkan dalam proses belajar mengajar bagi memudahkan proses menyampaikan ilmu pengetahuan kepada siswa. Hal ini juga didorong oleh kenyataan bahwa situasi belajar mengajar di sekolah-sekolah sekarang berbeda dengan keadaan silam. Keadaan ini juga mempengaruhi peranan dan tugas guru di sekolah. Guru perlu mengajar menggunakan berbagai pendekatan dan menyesuaikannya dengan keadaan siswa yang juga berbeda dalam berbagai aspek seperti aspek pengetahuan, kemahiran  maupun minat. Guru juga harus bisa menerima perubahan ini dan tidak lagi menganggap dirinya sebagai sumber pengetahuan tunggal dalam kelas, karena siswa hari ini selalu mengikuti perkembangan dengan pelbagai pengalaman melalui media-media komunikasi yang canggih seperti komputer dan internet. Dengan demikian peranan teknologi informasi dan komunikasi menjadi begitu penting terutama dalam bidang pendidikan sebagai asas penyaluran ilmu.

B.     Keistimewaan Pembelajaran Agama Islam dengan Media Komputer
Pengajaran dan pembelajaran berbantukan komputer bermakna penggunaan komputer dalam menyampaikan bahan pelajaran dan melibatkan pelajar secara aktif serta memungkinkan adanya feedback atau umpan balik dari peserta didik. Kemasyhuran penggunaan komputer dalam proses belajar mengajar menjadi populer sebagai media pembelajaran karena komputer memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh media pembelajaran yang lain. Diantara keistimewaan tersebut adalah,  
1. Hubungan interaktif : komputer memungkinkan wujudnya hubungan antara rangsangan dengan jawaban, 
2. Pengulangan : komputer memungkinkan pengguna mengulangi apabila perlu untuk mengokohkan lagi pembelajaran dan memperbaiki lagi ingatan,
3 .Feedback dan penguatan : media komputer memungkinkan peserta didik memperoleh umpan balik terhadap pembelajaran secara langsung dan dapat memotivasi pelserta didik dengan penguatan positif yang diberi apabila peserta didik memberikan jawaban.

Pada hakikatnya penggunaan teknologi pendidikan seperti komputer dalam proses belajar mengajar oleh guru di dalam kelas mempunyai banyak keuntungan apabila dibandingkan dengan metode konvensional yang banyak menyita waktu guru, dan membuat peserta didik merasa bosan sehingga proses belajar mengajar yang dijalankan tidak menarik akan tetapi monoton karena selalu menggunakan metode yang sama setiap hari. Berikut ini terlihat dengan jelas keuntungan dari penggunaan alat teknologi dalam pendidikan. Keuntungan tidak hanya dirasakan oleh satu pihak saja dalam hal ini guru akan tetapi juga dapat dirasakan oleh semua elemen yang terkait seperti peserta didik dan juga pihak sekolah.

C.      Komputer dan Pengaruhnya terhadap Pengajaran Agama Islam
Dalam pendidikan agama Islam pula, seperti yang diungkapkan oleh Prof. Tajul Ariffin Noordin bahwa penggunaan teknologi canggih seperti komputer sangat penting dan dapat mempengaruhi perkembangan pendidikan agam Islam dalam lima tahap.
Pertama, penggunaan komputer dalam PBM dapat berperanan sebagai alat bantu untuk memungkinkan pendidikan agama Islam meluaskan skop paradigma ilmunya. Ini bermaksud untuk mengubah tumpuan daripada skop pendidikan agama Islam kepada skop yang lebih luas yaitu pendidikan Islam. Penggunaan teknologi canggih seperti komputer dapat meluaskan lagi konsep dan skop pendidikan agama Islam baik di negara-negara Islam atau negara-negara bukan Islam. Dalam kata lain tidaklah pendidikan agama Islam hanya kekal  dalam lingkungan sendiri tanpa perkembangan yang lebih baik bagi menuju kemajuan dunia.
 Kedua adalah penggunaan teknologi canggih dapat digunakan untuk mewujudkan kesatuan antara  pendidikan agama Islam dengan pendidikan modern dan juga dengan bidang-bidang lain seperti sains, sosial, ekonomi dan bidang-bidang profesional yang lain. Kesepaduan ini akan memberikan sebuah pemahaman kepada kita bahwa pendidikan agama Islam dapat dipraktekan secara nyata dalam semua aspek kehidupan dan kemajuan. Strategi ini dapat mengukuhkan lagi bahawa Islam adalah satu cara hidup yang sempurna.
 Ketiga adalah bagaimana kita dapat menggunakan dan mengeksploitasi secara positif segala bentuk teknologi yang ada untuk menjadikan pendidikan agama Islam sebagai dasar pengajian ilmu pendidikan atau dasar ilmu-ilmu. Dengan menggunakan teknologi tinggi seperti penggunaan komputer ini kita dapat menunjukkan dengan jelas dan cepat bahwa semua ilmu buatan manusia, pasti mempunyai akar dalam pendidikan agama Islam. Faktor ini amat jelas untuk menjadikan Islam sebagai dasar ilmu-ilmu. Dalam kata lain kita dapat menggunakan teknologi untuk proses islamisasi ilmu.
 Keempat kita perlu menguasai teknologi canggih. Khususnya teknologi informasi seperti penggunaan komputer, internet dan sebagainya untuk mewujudkan suatu rangkaian pendidikan agama Islam sedunia. Kemudahan teknologi dapat  digunakan untuk merangka dan membina satu paradigma dan kurikulum pendidikan agama Islam yang sama untuk negara-negara Islam. Dalam hal ini pertukaran informasi dan program-program pendidikan agama Islam sedunia dapat dilakukan secara terpadu dan segera, input-input yang disetujui bersama akan meluaskan gambaran tentang skop, konsep, kurikulum dan pedagogi supaya benar-benar memenuhi kehendak pendidikan agama Islam. Dengan strategi ini kita dapat menangani ideologi Barat khususnya yang bertentangan dengan falsafah pendidikan Islam.
 Kelima ialah bagaimana kita dapat memanfaatkan teknologi untuk membina konsep ketauhidan ilmu-ilmu. Ini bermaksud dengan teknologi kita dapat menerangkan bahwa ilmu itu sebenarnya bersifat kesatuan. Tahap kelima ini melengkapkan usaha kita untuk membina peradaban Islam yang maju.
 Mengingat teknologi komputer dan teknologi komunikasi semakin mendapat perhatian dalam dunia pendidikan masa kini, guru-guru yang mengajar mata pelajaran pendidikan agama Islam, perlulah menyambut tantangan ini dengan menggunakan multimedia dalam proses belajar mengajar untuk memartabatkan pendidikan agama Islam dalam era teknologi informasi. Untuk merealisasikan harapan tersebut, guru-guru pendidikan agama Islam mestilah siap lebih awal untuk menguasai kemahiran menggunakan multimedia dan komputer. Karena pengajaran pendidikan agama Islam bukan hanya melibatkan penyampaian fakta atau pengetahuan semata-mata tetapi lebih banyak menekankan aspek amalan sebagai penghayatan kepada ilmu yang dipelajari. Justeru itu, untuk memastikan proses belajar mengajar lebih berkesan, guru-guru pendidikan agama Islam seharusnya memanfaatkan penggunaan alat teknologi seperti komputer bagi merangsang pikiran peserta didik untuk belajar dan meningkatkan pemahaman mereka.
 Oleh karena itu guru mempunyai tanggungjawab dan tugas yang menantang agar dapat mengintegrasikan penggunaan teknologi tersebut dalam proses pengajaran dan pembelajaran di dalam kelas. Dengan adanya teknologi multimedia dan komputer di sekolah guru bukan hanya merasakan perubahan dalam peranannya, tetapi ia juga belajar bagaimana caranya untuk mengajar menggunakan alat-alat teknologi baru, pendekatan-pendekatan baru dan kemahiran baru. Karena dengan penggunaan multimedia dan komputer dalam proses belajar mengajar khususnya PBM Pendidikan agama Islam, dapat menciptakan proses pembelajaran yang interaktif, iaitu adanya hubungan timbal balik antara guru dan peserta didik dan juga antara sesama peserta didik. Proses pembelajaran interaktif yang dijalankan hendaknya dapat mendorong semangat peserta didik untuk belajar dan munculnya inspirasi pada peserta didik untuk memunculkan ide baru, mengembangkan inisiatif dan kreativitas.
 Namun pada hakikatnya, kemantapan dan keberkesanan proses belajar mengajar dengan menggunakan teknologi bergantung kepada Upaya maksimal dan kemahiran guru untuk mengaplikasikannya sesuai dengan objektif pembelajaran.

D. Guru, Siswa dan Media Komputer
Media komputer akan lebih memudahkan siswa menerima dan mengingatkan materi yang telah disampaikan. Manfaat lain, akanmemudahkan guru dalam menyimpan materi, karena dapat ditumbuhkansecara langsung kepada siswa. Suatu bukti kongkrit berupa sarana dangambar bergerak karena media ini berhubungan langsung dengan indrapenglihatan dan pendengaran.Salah satu prasarat untuk mencapai tujuan pendidikan adalahpeningkatan sumber daya manusia. Oleh karena itu, kualitas sumber dayamanusia harus senantiasa ditingkatkan. Pendidikan merupakan kuncikemajuan, semakin baik kualitas pendidikan yang diselenggarakanolehsebuah lembaga pendidik, maka semakin baik kualitas generasi mudasebuah bangsa.Pada dasarnya pemakaian komputer dalam dunia pendidikandimaksudkan untuk mengefektifkan proses pembelajaran. Penggunaankomputer untuk proses pendidikan dapat diklasifikasikan atas “komputersebagai alat bantu pembelajaran” dan “komputer sebagai alat bantu dalampengelolaan”. Pemakaian komputer ini tidak dapat dipisahkan dari konsep– konsep belajar. Secara konseptual landasan pendidikan yang selama inidigunakan adalah pendekatan belajar behavioral dan kognitif.Penulis berpendapat bahwa aktivitas belajar siswa akan lebihmeningkat jika didukung dengan kelengkapan serta ketepatan dalammenggunakan media pengakaran yang dicapai memungkinkan terjadinya
 Keterlibatan langsung antara siswa dengan media pengajaran sehingga pengalaman secara langsung dapat diperoleh siswa.Dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan banyak bergantungpada mutu guru dalam proses belajar mengajar, maka perlu suatu sistemyang sesuai dengan tuntunan perkembangan zaman. Namun demikian,banyak yang menganggap bahwa mengajara itu masih merupakan seniyang banyak bergantung pada bakat dan kepribadian guru. Ini berarti tiaplembaga pendidikan dituntut untuk lebih meningkatkan mutu dan kualitaslembaga pendidikan tersebut agar dapat meningkatkan kualitas pendidikandan diharapkan mampu menumbuhkan sikap keberagaman para siswanya,sehingga lembaga pendidikan tersebut diakui oleh masyarakat sebagailembaga yang dapat mengakomodasi segala tuntunan zaman.Pendidikan bukanlah sekedar upaya mengiringi kelangsunganpertumbuhan individu, melainkan menitikberatkan pada perkembanganmenuju kedewasaan, Dalam kehidupan masyarakat yang sebaik-baiknya.H. M. Hafi Anshari mengutip pendapat Syekh Mustafa Al – Ghalayagnyyaitu :“Pendidikan adalah menanamkan akhlak yang baik dalam jiwagenerasi muda dan memberikan siraman air petunjuk serta nasehat,sehingga menjadi suatu sifat yang utama dan baik serta cinta bekerja untuk berbakti pada tanah air”.

Daftar Pustaka.
Anshari, Hafi Pengantar Ilmu Pendidikan(Usaha Nasional, 1983).
Karti Soenarto, dkk, Tekhnologi Pembelajaran (Surabaya: SIC, 2003)
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama islam di Sekolah (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002)
Muhaimin, et. Pendidikan Agama Islam, (Rosdakarya, Bandung, 2001),




Tidak ada komentar:

Posting Komentar